Zaman Kesusasteraan Jepun

Sastera kuno

Rencana utama: Sastera Jepun kuno

sastera kuno Jepun mencakup karya-karya hingga zaman Nara. Aksara kanji diperkenalkan di Jepun dari daratan Cina melalui Semenanjung Korea. Aksara Tionghoa dipakai orang Jepun untuk menulis dengan sistem kanbun, dan sebagai aksara manyōgana untuk melambangkan bunyi bahasa Jepun. Karya sastera dari periode kuno di antaranya buku sejarah seperti Kojiki (712) dan Nihon Shoki (720), serta kumpulan puisi Manyōshū.

Sastera klasik

Rencana utama: Sastera Jepun klasik

sastera klasik mencakup karya sastera yang dihasilkan sekitar zaman Heian. Bersamaan dengan puncak keemasaan kanbun dan kanshi, kompilasi waka yang pertama, Kokin Wakashū selesai disusun, dan kedudukan waka sederajat dengan kanshi. Walaupun sistem penulisan resmi waktu itu adalah sistem kanbun, hiragana mulai populer untuk menulis bahasa Jepun, dimulai dari Ki no Tsurayuki dengan Tosa Nikki, Sei Shōnagon dengan esai Makura no Sōshi, dan Murasaki Shikibu dengan Hikayat Genji senbagai karya-karya sastera yang mewakili sastera klasik Jepun.

Sastera abad pertengahan

sastera abad pertengahan mencakup karya sastera mulai dari zaman Kamakura hingga zaman Azuchi-Momoyama. Fujiwara no Teika menyusun antologi waka Shin Kokin Wakashū. Sebagian besar karya sastera memakai sistem penulisan wakan konkōbun yang merupakan bentuk awal bahasa Jepun modern. Di antara karya yang mewakili sastera abad pertengahan misalnya Hōjōki karya Kamo no Chōmei, Tsurezuregusa karya Yoshida Kenkō, dan Hikayat Heike. Teater sarugaku juga mulai berkembang pada periode ini.

Sastera moden

Rencana utama: Sastera Jepun moden

sastera modern awal mencakup karya sastera asal zaman Edo. Karya sastera yang mewakili periode ini adalah Ukiyozōshi karya Ihara Saikaku dan Kanazōshi yang keduanya dipengaruhi oleh Otogizōshi. Pada zaman Edo, kabuki dan jōruri mencapai zaman keemasan. Haikai mencapai puncak kepopuleran dengan penyair-penyair seperti Matsuo Basho dan Kobayashi Issa.

Sastera kontemporari

sastera kontemporari mencakup karya sastera mulai zaman Meiji. Setelah berakhirnya sakoku, budaya Eropa dan Amerika mulai mengalir masuk ke Jepun hingga terjadi Bunmei-kaika. sastera Jepun juga mendapat pengaruh yang besar. Prinsip-prinsip novel modern dari Eropa dan Amerika mulai dikenal di Jepun. Tsubouchi Shoyo dengan kritik sastera Shōsetsu Shinzui, serta Futabatei Shimei dengan Shōsetsu Sōron dan Ukigumo mengawali periode sastera kontemporari Jepun.